Nama ini menjadi judul lagu Iwan Fals dalam album Ethiopia (1986). Willy
adalah nama panggilan untuk penyair terkenal Indonesia Willibrordus
Surendra Broto Rendra yang lebih kita kenal dengan WS. Rendra. Dalam
lagu ini Iwan Fals seperti kehilangan figur seorang Rendra. Ia bertanya
dimanakah gerangan dirinya yang dulu, dimana lantang suaranya.
Si
anjing liar dari Jogjakarta, begitu julukan yang diberikan untuk WS.
Rendra yang terkenal dengan puisi-puisinya yang keras mengkritisi
keadaan sosial dan politik Indonesia. Pada masa itu, Rendra sedang
menyendiri entah dimana sebab dikabarkan dia mendapat ancaman dari
pemerintah untuk menghentikan membuat karya puisi yang menyindir
pemerintah saat itu. Rendra adalah sahabat Iwan Fals, wajar bila Iwan
merasa kehilangan seorang yang sejalan pemikiran dengannya walau lewat
media yang berbeda.
Pada sebuah kesempatan konser tunggal yang
ditayangkan live di TV tahun 2004, Iwan Fals menyanyikan lagu ini.
Ditengah lagu, mata Iwan Fals berkaca-kaca dan seperti meneteskan air
mata. Iwan sempat tidak bersuara untuk beberapa saat meski musik terus
mengalun. Tentu ada kenangan yang mendalam untuk Iwan Fals tentang lagu
ini dan figur penyair Rendra yang dikisahkan.
Willy
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Si anjing liar dari Jogjakarta
Apa kabarmu ?
Kurindu gonggongmu
Yang keras hantam cadas
Si kuda binal dari Jogjakarta
Sehatkah dirimu ?
Kurindu ringkikmu
Yang genit memaki onar
Dimana kini kau berada ?
Tetapkah nyaring suaramu ?
Si mata elang dari Jogjakarta
Resahkah kamu ?
Kurindu sorot matamu
Yang tajam belah malam
Dimana runcing kokoh paruhmu ?
Tetapkah angkuhmu hadang keruh ?
Masih sukakah kau mendengar ?
Dengus nafas saudara kita yang terkapar
Masih sukakah kau melihat ?
Butir keringat kaum (orang) kecil yang terjerat
Oleh slogan slogan manis sang hati laknat
Oleh janji janji muluk tanpa bukti
Dimana kini kau berada ?
Tetapkah nyaring suaramu ?
Dimana runcing kokoh paruhmu ?
Tetapkah angkuhmu hadang keruh ?
0 komentar:
Posting Komentar