Ini adalah potret kondisi sosial masyarakat di kota besar. Dunia
pelacuran melahirkan begitu banyak persoalan yang tak kunjung usai.
Terus menerus tanpa henti dunia hitam ini menghasilkan masalah demi
masalah. Seperti sosok bocak bernama Gali Gongli yang digambarkan dalam
lagu ini oleh Iwan Fals.
Gali Gongli adalah anak yang dilahirkan oleh pelacur dan dia tidak tahu siapa bapaknya. Kehidupan di lokalisasi telah mendidik jiwanya menjadi buas dan liar. Hari-harinya diisi dengan berjudi dan mabuk-mabukan. Potret kegagalan negara membuat moral rakyatnya menjadi baik. Generasi seperti Gali Gongli inilah yang kelak bisa menghancurkan masa depan bangsa ini apabila tidak segera dibina dengan baik.
Gali Gongli
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Lelaki kecil usia belasan
Rokok di tangan depan kedai tuak
Diselah gurau tiga temannya
Diatas koran asik main domino
Dilokalisasi pinggiran kota
Yang nama dosa mungkin tak bicara
Neraka poster indah kamar remang
Engkau lahir lelaki kecil malang
Gali Gongli bocah karbitan
Besar dari belaian ribuan bapak
Gali Gongli anak rembulan
Hidup dari bibir yang iklankan
Tubuh mulus ibunya
Lelaki kecil usia belasan
Usai berjudi pagi habis subuh
Kembali ia ditelan sepi
Entah esok apalagi
Hari depan
Hari depan
Gali Gongli adalah anak yang dilahirkan oleh pelacur dan dia tidak tahu siapa bapaknya. Kehidupan di lokalisasi telah mendidik jiwanya menjadi buas dan liar. Hari-harinya diisi dengan berjudi dan mabuk-mabukan. Potret kegagalan negara membuat moral rakyatnya menjadi baik. Generasi seperti Gali Gongli inilah yang kelak bisa menghancurkan masa depan bangsa ini apabila tidak segera dibina dengan baik.
Gali Gongli
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Lelaki kecil usia belasan
Rokok di tangan depan kedai tuak
Diselah gurau tiga temannya
Diatas koran asik main domino
Dilokalisasi pinggiran kota
Yang nama dosa mungkin tak bicara
Neraka poster indah kamar remang
Engkau lahir lelaki kecil malang
Gali Gongli bocah karbitan
Besar dari belaian ribuan bapak
Gali Gongli anak rembulan
Hidup dari bibir yang iklankan
Tubuh mulus ibunya
Lelaki kecil usia belasan
Usai berjudi pagi habis subuh
Kembali ia ditelan sepi
Entah esok apalagi
Hari depan
Hari depan
0 komentar:
Posting Komentar