Menurut pengakuan Iwan Fals, ini adalah lagu yang paling dia sukai
selama berkarya. Lagu ini berkisah tentang liburan yang dilakukan oleh
kaum jelata. Liburan sederhana bersama keluarga dengan biaya yang
pas-pasan. Meskipun bukan orang kaya, tetapi mereka juga berhak
menikmati liburan dengan caranya sendiri.
Libur Kecil Kaum Kusam
Karya : Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 )
Nikmat kau hisap asap tembakau
Di bangku rumah kontrakan
Sore selesai kerja sehari
Tunggu istri berdandan
Janji pergi berkencan
Tak kalah dengan orang gedean
Dalam rasakan senang
Walau lembaran gaji sebulan
Hanya cukup untuk kakus
Soal rekreasi sih harus
Setianya anak istri
Menantikan bahagia
Sehari bagaikan sang raja
Selesai anak istri berdandan
Tembakau kau matikan
Jendela pintu lalu kau kunci
Tentu tak sabar mereka pergi
Stop bis kota dengan pasti
Libur kecil kaum kusam
Yang teramat manis begitu romantis
Walau sekali setahun
Tuhan rangkullah
Jangan kau tinggalkan
Waktu mereka
Pergilah derita ini hari
Berilah tawa yang terkeras
Untuk obati tangis lalu
Limpahkan senang paling indah
Agar luka tak nyeri
Agar duka tak menari
Kalimat dalam lirik lagu ini begitu menyentuh pendengarnya. Seakan
memaksa kita untuk selalu mensyukuri nikmat yang telah didapat, apapun
dan berapapun itu.
Libur Kecil Kaum Kusam
Karya : Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 )
Nikmat kau hisap asap tembakau
Di bangku rumah kontrakan
Sore selesai kerja sehari
Tunggu istri berdandan
Janji pergi berkencan
Tak kalah dengan orang gedean
Dalam rasakan senang
Walau lembaran gaji sebulan
Hanya cukup untuk kakus
Soal rekreasi sih harus
Setianya anak istri
Menantikan bahagia
Sehari bagaikan sang raja
Selesai anak istri berdandan
Tembakau kau matikan
Jendela pintu lalu kau kunci
Tentu tak sabar mereka pergi
Stop bis kota dengan pasti
Libur kecil kaum kusam
Yang teramat manis begitu romantis
Walau sekali setahun
Tuhan rangkullah
Jangan kau tinggalkan
Waktu mereka
Pergilah derita ini hari
Berilah tawa yang terkeras
Untuk obati tangis lalu
Limpahkan senang paling indah
Agar luka tak nyeri
Agar duka tak menari
0 komentar:
Posting Komentar