Film Soekarno; Indonesia Merdeka akan memulai promosinya lewat acara
bertajuk “Konser Panggung Bung Karno” di Teater Tanah Airku, TMII,
Jaktim, Rabu (11/9/2013). Acara yang juga akan disiarkan langsung oleh
stasiun televisi SCTV mulai pukul 22.00 WIB ini menampilkan sederet
musisi kenamaan tanah air seperti Iwan Fals, Slank, Rossa, Kikan, hingga
Maudy Ayunda.
Sutradara Hanung Bramantyo rupanya bekerja amat keras dalam penggarapan
film "Soekarno: Indonesia Merdeka".Dalam film tersebut, Hanung berkisah
bahwa ia ingin menggambarkan kehidupan Soekarno sebagaimana seorang
manusia biasa . "Saya bikin film ini untuk mengingatkan kembali kepada
anak muda kalau dulu ada orang bernama Soekarno yang saat berusia 21
tahun sudah berteriak ingin Indonesia merdeka. Tapi sekarang, saat media
sosial sudah semakin banyak dan berkembang, mana ada anak muda yang
berani berkata seperti itu," ujar Hanung.
Hanung menjelaskan, momentum kelahiran Soekarno hingga terjun ke
politik, saat menikah dengan Inggit Ganarsih, pembentukan Pancasila atau
saat dibuang ke Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, menjadi kisah
tersendiri.
Untuk memenuhi gambar kolosal, Hanung melibatkan 3 ribu talent, mulai
dari anak-anak remaja hingga dewasa dari berbagai kalangan yang berbeda.
"Selain para selebritis ada sekitar 2.500-3000 pemeran," kata Hanung.
Suami Zaskia Mecca itu mengaku, ada tiga buku utama yang jadi bahan
referensinya sejak dua tahun penggarapan, yakni Bung Karno: Penyambung
Lidah Rakyat Indonesia"(Cindy Adams), Soekarno: Nederlandsch Onderdaan -
Een Biografie 1901-1950 (Lambert J. Giebels) dan Soekarno: Founding
Father of Indonesia (Bob Hering)
"Yang utama ada tiga, yaitu buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat
Indonesia, bukunya Lambert J. Giebels dan buku Bob Hering," kata Hanung.
Selain itu, seri dari majalah Tempo edisi khusus, buku Tan Malaka, buku
Inggit Garnasih juga buku Oemar Said Tjokroaminoto menjadi santapan
untuk menambah referensinya.
"Termasuk bukunya Guruh Sukarno Putra untuk mendalami hubungan kesehariannya Bung Karno," katanya.
Dalam film tersebut, Hanung berkisah bahwa ia ingin menggambarkan kehidupan Soekarno sebagaimana seorang manusia.
"Karena angkat sisi manusianya, ada kisah cintanya dengan Bu Fatmawati,
cara dia mencintai rakyat, juga bagaimana cara dia menghadapi Jepang.
Tampak politis, tapi sebenarnya juga humanis," jelasnya.
Film yang berjudul Soekarno: Indonesia Merdeka rencananya akan dirilis
pada Desember mendatang. Tokoh Bung Karno dalam film ini diperankan oleh
aktor Ario Bayu sementara tokoh Bung Hatta diperankan oleh aktor Lukman
Sardi
Acara “Konser Panggung Bung Karno” juga di hadiri oleh Ibu Mari Elka
Pengestu selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik
Indonesia, beliau memberi sebuah apresiasi positif atas film garapan
Hanung tersebut “Ini merupakan sebuah film yang mengangkat
nasionalisme, dan mampu merangsang hasrat warga Indonesia agar lebih
mengenal sejarah bangsanya“
Launching produksi Film Soekarno selain di hadiri oleh para pemain dan
pelaksana juga dihadiri oleh beberapa Tokoh dari Badan Pengurus Pusat
Ormas Oi diantaranya Ibu Rosana Listanto (Ketum Ormas Oi), Bapak Ainu
Rofiq (Sekjen Ormas Oi), Bapak Sonny Teguh Laksono (Mantan Ketum Ormas
Oi), Soedik Purnomo( Ketua Dept.Organisasi dan Aparatur Ormas Oi), Neo
Hamzah (Sekertaris Dept.Organisasi dan Aparatur Ormas Oi), Kubais (Ketua
Dept.Bidang Pendidikan Ormas Oi), dan Chaerudin (Sekertaris Dept.Bidang
Pendidikan Ormas Oi).
Iwan Fals Menyanyikan tiga buah lagu dalam acara yang bertajuk nasional
tersebut , diantaranya “ Kebaya Merah “ , “Negeri Memang Kaya (bung
Karno)” Dan lagu terakhir “ Bangunlah Putra Putri Ibu Pertiwi “ .
Ada sedikit kekecewaan dari para penggemar Iwan Fals yang tidak dapat
menyaksikan langsung konser panggung Bung Karno di TMII, di karenakan
hanya para undangan dan media yang bisa menyaksikan berjalanya acara
dari dalam bangunan gedung Theater TMII , namun hal tersebut tidak
menyusutkan ambisi para penggemar Iwan Fals yang sudah datang jauh-jauh,
bahkan ada yang dari Tanggerang dan Bogor hanya untuk menyaksikan
musisi idola mereka tampil.
Demi terciptanya keadaan yang aman dan kondusif dan menghindari hal-hal
yang tidak di inginkan dari para penonton yang kecewa karena tidak dapat
masuk kedalam gedung Theater TMII, panitia menyiapkan sebuah layar
berukuran sedang, dimana layar tersebut berfungsi untuk merekam secara
langsung berjalan nya acara saat di dalam gedung.
0 komentar:
Posting Komentar