Kamis, 09 Mei 2013

Rubah

Ini adalah lirik asli sebelum dinyanyikan dalam album 50:50. Lagu Rubah pertama kali dinyanyikan saat Iwan Fals tampil disebuah siaran live di TV swasta. Lagu ini berupa kritikan pedas terhadap situasi sosial yang penuh ketimpangan. Pada lirik awal ini Iwan masih lebih ceplas ceplos mengkritik. Pada versi lagu yang dialbumkan, hanya ada sedikit perubahan kata yang tidak terlalu berarti.


Rubah
Iwan Fals (Single) Lirik versi asli


Jaman berubah keadaan tak berubah
Orang berubah tingkah laku tak berubah
Wajah berubah kok seakan tambah susah
Manusia berubah berubah rubah

Kasih yang dicari yang ada komedi
Revolusi dinanti yang ada Ashari
Lembaga berdiri berselimut korupsi
Wibawa menjadi alat melindungi diri

Pendidikan adalah anak tiri yang kesepian
Agama sebagai topeng yang menjijikkan
Kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja
Kesehatan dan hukum diperjual belikan

Kesaksian tergusur oleh kepentingan pribadi
Pemerintah keasyikan berpolitik
Partai politik sibuk menuhankan uang
Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang

Televisi sibuk mencari iklan
Sementara si Iwan menunggu giliran
Raja pane dan tendri menatap dengan mata kosong
Dimana mimpi?
Apa ditelan tsunami

( lirik didapat dari Setyo Budi Utomo )


 ----------------------------------------
Rubah
Iwan Fals ( Album 50:50 2007 ) lirik versi dalam album


Jaman berubah perilaku tak berubah
Orang berubah tingkah laku tak berubah
Wajah berubah kok menjadi lebih susah
Manusia berubah berubah - rubah

Gandhi yang dicari yang ada komedi
Revolusi dinanti yang datang Azahari
Lembaga berdiri berselimut korupsi
Wibawa menjadi alat melindungi diri

Pendidikan adalah anak tiri yang kesepian
Agama sebagai topeng yang menjijikkan
Kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja
Hukum dan kesehatan diperjual belikan

Kesaksian tergusur oleh kepentingan ngawur
Pemerintah keasyikan berpolitik (ngawur)
Partai politik sibuk menuhankan uang (ngawur)
Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang

Televisi sibuk mencari iklan
Sementara banyak yang tunggu giliran
Rakyat dan sang jelata menatap dengan mata kosong
Dimana aku apa ditelan tsunami ?

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Arsip Blog

Entri Terfals

Like

 

Kalender

Total Pengunjung

follow Me

Followers

 

Footer

Oi Pagar Alam