Kamis, 27 Juni 2013

Kisah Sugianto Penjual Ginjal Demi Ijazah Anak

[imagetag]
JAKARTA - Sudah adil dan merdekakah menurut anda di indonesia??? coba kita lihat kisah seorang bapak yang benama Sugiyanto (45), warga Tegalalur, Jakarta Ba­rat, Rabu (26/6), nekat demo ber­­keliling Bundaran Hotel Indo­nesia (HI). Disertai putri­nya, Shara Meilanda Ayu, Su­giyanto membawa selembar kertas putih seukuran A3.
Telepon genggam Ayu, 19 tahun, nyaris tidak pernah berhenti berdering. Sudah tak terhitung berapa orang yang menanyakan kondisinya dan sang ayah. Mulai dari wartawan yang ingin memberitakan dirinya, orang yang sekadar ingin mengucapkan simpati, hingga orang yang mengaku ingin benar-benar menawar ginjal sang ayah.

Tidak hanya itu, sedari pagi, Ayu mengaku sudah memenuhi undangan wawancara dua stasiun televisi swasta. Wartawan dari berbagai media pun tampak silih berganti mengunjungi rumahnya di Jalan Kebon 200, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Jangan bayangkan Ayu menerima wartawan di sebuah ruang tamu dengan meja dan kursi. Bangunan yang disebutnya rumah sebenarnya adalah sebuah kompleks ruko tempat ayahnya, Sugianto, 45 tahun, membuka lapak jahitan. Ukurannya sekitar 3 x 5 meter persegi. Sebagian ruangan tersebut kemudian disekat untuk kamar tidur. Ruangan itu terkesan lebih sempit sebab dipenuhi mesin jahit, benang jahit, dan beberapa pakaian, baik yang sudah ataupun belum sempat digarap oleh ayahnya.

Setelah aksinya dan sang ayah di Bundaran Hotel Indonesia pada Selasa lalu, 25 Juni 2013, Ayu dan ayahnya mendadak terkenal. Saat itu dia dan ayahnya nekat berorasi sambil membawa tulisan yang isinya sang ayah siap menjual ginjalnya demi menebus ijazah Ayu yang ditahan oleh pihak sekolah.

"Silakan masuk, Mas," sambutnya kepada wartawan, Kamis sore, 27 Juni 2013. Sugianto, yang saat itu sedang menggarap baju salah satu pelanggannya, menghentikan sejenak pekerjaannya.

Sambil sesekali menerima telepon, wanita yang bernama panjang Shara Meylanda Ayu Ardianingtyas ini menceritakan awal mula kejadian sehingga ayahnya nekat menjual ginjal demi ijazah Ayu.

Ayu mengaku mulai masuk Pondok Al-Asiyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, sejak tahun 2005. Saat itu dia baru saja lulus sekolah dasar. "Saya masuk ke sana gratis, semua biaya ditanggung pondok," ujarnya.

Awalnya, semua berjalan normal. Ayu menamatkan jenjang sekolah menengah pertama pada tahun 2008. Pun demikian dengan jenjang sekolah lanjutan. Dia lulus pada tahun 2011 ditambah pengabdian kepada almamater sampai tahun 2013. Dia bahkan sempat mengenyam bangku kuliah selama dua bulan di pondok tersebut.

Namun Ayu menuturkan bahwa semua mulai berubah pada awal Januari lalu. Pada saat itu, terjadi insiden kekerasan. Hal itu dipicu permasalahan internal. Yang membuat dirinya dan teman-temannya takut, kejadian tersebut terjadi di depan mata para santri. Sejak itu kondisi pondok menjadi mencekam.

Lantaran takut, para santri banyak yang berniat meninggalkan pondok. "Tapi kami tidak boleh, justru kami disuruh membayar ijazah SMP sebesar Rp 7 juta dan ijazah SMA Rp 10 juta," katanya. Alasan pihak pondok, para santri harus menyelesaikan jenjang S-1 dulu baru boleh keluar. Namun, menurut Ayu, peraturan tersebut tidak pernah ada sebelumnya.

Tidak hanya itu, pihak pondok, lanjut Ayu, juga meminta uang pengganti selama Ayu berada di sana. "Mereka mintanya Rp 20 ribu per hari, saya di sana sekitar enam tahun," kata Ayu dengan nada kesal.

Merasa semakin tertekan. Ayu dan beberapa rekannya kemudian memilih kabur dari tempat mereka menuntut ilmu. Kejadian tersebut lalu disampaikannya kepada sang ayah, Sugianto. Tentu saja uang sebanyak itu bukan jumlah yang sedikit bagi Sugianto, yang sehari-hari hanya berpenghasilan tak lebih dari Rp 70 ribu. Apalagi, sejak 12 tahun lalu, Sugianto harus menafkahi dua anaknya sendiri. Istrinya, Ningsih, meninggal saat Ayu masih berusia 5 tahun.

Mereka kemudian mendatangi pondok sampai empat kali. Namun pihak pondok berkeras tetap menahan ijazah Ayu.

Sugianto lalu mengadukan permasalahannya ke berbagai pihak. "Saya ke Komnas HAM sudah, Kemenag juga sudah, dan beberapa instansi lain," ujar Sugianto. Namun jawaban yang didapat Sugianto hanya saran untuk menunggu.

Mulai kehabisan akal, Sugianto akhirnya memilih turun ke jalan. Aksi yang dilakukan Sugianto pun tidak main-main. Dia melakukan orasi dengan membawa tulisan yang intinya dia siap menjual ginjal demi ijazah anaknya. Ginjalnya pun hanya dibanderol seharga ijazah anaknya. "Saya tidak ada niatan mencari sensasi. Kalau memang ada yang menawar seharga itu akan saya berikan asal ijazah Ayu bisa diambil," katanya.

Sugianto mengaku sadar atas risiko yang akan diterimanya jika ginjalnya benar-benar laku. "Saya rela, kalaupun kesehatan saya menurun juga tidak masalah," tuturnya.

Aksi pertamanya di RSCM tidak membuahkan hasil, hingga kemudian dia berpindah ke Bundaran Hotel Indonesia. Aksi Sugianto akhirnya mendapat perhatian dari banyak pihak. Berbagai media sontak memberitakan aksinya.

Beberapa orang yang bersimpati pun menawarkan bantuan. Tak hanya bantuan, Sugianto mengaku sudah mendapat telepon dari beberapa orang yang serius menawar ginjalnya.

Sugianto mengaku siap melepas ginjalnya dengan ketentuan yang berlaku. Dia tetap berharap ijazah anaknya bisa diambil. Sebab, menurut dia, masa depan anaknya sangat penting.

Menurut Sugianto, ijazah merupakan salah satu hak anaknya yang tidak bisa begitu saja direnggut. "Sampai kapan pun saya akan tetap mencari keadilan untuk anak saya."

Rabu, 26 Juni 2013

Album baru Iwan Fals

Akhirnya album yang saya tunggu-tunggu dari sang Legenda musik Indonesia, Iwan Fals, sekali lagi membuktikan eksistensinya di industri musik Indonesia. Setelah terakhir menelurkan album pada 2010 silam, Iwan pun kembali merilis album baru.

Mengambil konsep album double disc karya terbarunya itu diberi nama 'Raya'. Raya sendiri adalah putra bungsu Iwan Fals. Ia pun punya alasan kenapa memilih nama tersebut.

"Saya tiap hari melihat Raya tiap pagi pergi sekolah, pulang udah sore, bawa tas berat - berat. Kok berat banget hidupnya," Jelas Iwan Fals saat ditemui saat launching albumnya di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2013).

Berisi total 18 lagu, album ini berisikan catatan kegembiraan, kegelisahan dan kesedihan Iwan Fals selama tiga tahun terakhir.

Fakta menarik dari album ini adalah pemilihan lagu dilakukan langsung oleh Mba Yos dan Cikal yang merupakan istri serta anak Iwan Fals.

"Capek banget. Karena papa produktif banget, awalnya ada 24 lagu. Sampai akhirnya kita sortir jadi cuma 18 lagu," ungkap Cikal.

"Awalnya justru mau empat CD, cuma kitanya yang belum sanggup," tambah Mba Yos lagi.


Tentang Album Raya ini..?

Mari kita mulai dari cover album. Dalam bayangan saya sebelumnya, cover album ini akan berdesain ceria karena anak umur 10 tahun yang jadi bintangnya. Kenyataannya cover album ini terasa lebih mewakili usia Iwan Fals. Desainnya ekslusif, mewah. Didalamnya berisi lirik dan foto-foto ekslusif.

Mari kita intip Disc A
  • Dibuka dengan lagu berjudul ‘Raya’, lagu yang bercerita tentang anak terakhir Iwan Fals. Musik sederhana yang cuma diiringi gitar akustik. Iramanya langsung teringat lagu ‘Galang Rambu Anarki’ dan lagu ‘Anissa’ (lagu tidak beredar). Asik sih lagu ini, cuma menurut saya kurang ceria. 
 
  • Masuk track kedua, mata saya mendadak fokus ke satu titik diruangan. Intro lagu ‘Aku Ada’ memaksa untuk mengeraskan volume stereo set. Ada suara-suara bening disepanjang lagu. Wow... Itu adalah suara penyanyi perempuan bernama Lea Simanjuntak, dia menjadi backing vocal dalam lagu ini namun tidak bernyanyi dengan bahasa manusia, tetapi ber- heyy yeiii yeiii.. entah apa istilahnya :). Pada lagu inilah saya merasakan karakter vocal Iwan Fals menjadi hidup. Sepanjang lagu ini saya diam mematung terpesona. 
 
  • Lanjut track ketiga. Ini adalah salah satu lagu ghoib yang pernah saya ulas sebelumnya disini. Lagu ‘Negeri Kaya’. Lagu berlirik mantab ini sejak tahun 2010 sudah cukup sering dinyanyikan dalam konser dan kali ini di albumkan. Lirik kritis lagu ini seakan menjawab pertanyaan ‘mana Iwan yang dulu’.
 
  • Lirik kritis Iwan muncul lagi pada track keempat lagu ‘Katanya’. Dan suara bening Lea Simanjuntak ikut menyelimuti lagu ini, kali ini dia bernyanyi dengan bahasa manusia :). Lagu yang menjadi megah dan tidak membosankan. Ini adalah lagu dengan durasi terpanjang dalam album Raya, sekitar 7 menit lebih.
 
  • Dan sponsor album ini sudah pasti dibuatkan lagu. Lagu ‘Kopi Top’ dalam track kelima ini belakangan selalu dinyanyikan Iwan Fals dalam konsernya yang disponsori produk tersebut. Apalagi saat ini Iwan Fals menjadi bintang iklan produk ini.
 
  • Lagu ‘Sampah’ menempati track keenam. Lagu ini juga kerap dinyanyikan dalam konser sebelum di albumkan. Lagu dengan pesan positif untuk kelestarian alam ini dinyanyikan Iwan Fals dengan gaya yang unik. Tidak biasanya Iwan bernyanyi dengan gaya seperti ini. Sayang telinga saya tidak begitu asik mendengar track ini.
 
  • Track ketujuh membuat badan saya bergoyang mengikuti irama menghentak. Diimbangi dengan lirik keras membuat lagu ‘Tangan Kosong’ ini menjadi waah. Disini saya menjumpai Iwan Fals seperti dijaman album Mata Dewa. Karakter vocal yang ‘ngamuk’ ditambah teriakan-teriakan dalam nada tinggi yang tak dijumpai dalam album sebelumnya. Iwan begitu lepas berteriak pada lagu yang sepertinya berkisah mengenai bela diri ini.
 
  • Setelah telinga dipanaskan dengan irama rock. Kini giliran lagu bertempo lambat dengan tema cinta mendinginkan suasana. Track kedelapan ini berisi lagu ‘Cinta Itu’. Kalau urutan track seperti ini semacam kita menonton konser-konser Iwan, lagu ini tentu membuat sebagian penonton memilih duduk. Dan ada kejutan di penghujung lagu, Yos, istri Iwan Fals ikut bernyanyi disini.
 
  • Berlanjut dengan lagu ‘Adalah’ pada track kesembilan. Kalau dalam konser, tentu penonton masih tetap duduk menikmati lagu cinta bertempo lambat ini. Bahkan sebagian mungkin ngobrol sendiri sedang yang lainnya sibuk sms-an :) . Lagu ini liriknya ditulis oleh Rosana Listanto alias Mbak Yos istri Iwan Fals.

Mari kita lanjutkan dengan Disc B
  • Inget lagu Doa dari album Suara Hati? Yup, lagu ‘Api Unggun’ pada track kesepuluh ini hampir serupa dengan itu. Hanya saja dalam lagu ini alat musik sederhana ikut main. Konsepnya dibuat seperti kita duduk didepan api unggun dan nyanyi rame-rame diiringi alat musik seadanya. Menarik.
 
  • Iwan Fals masih memasukkan suasana alam dalam album ini. Lagu ‘Gadis Tani’ mengisi track kesebelas dengan lirik sederhana yang mengingatkan saya pada lagu-lagu Franky and Jane. Memory saya melayang ke masa lalu gara-gara lagu ini.
 
  • Track keduabelas, ‘Lekaslah Sembuh’. Adalah lagu yang didedikasikan Iwan Fals untuk pemain bass Donny Fattah yang sedang sakit ketika lagu ini dibuat tahun 2012. Lagu yang pernah dinyanyikan dalam konser amal menggalang dana untuk biaya pengobatan Donny saat itu, kali ini direkam dan dialbumkan. Tiupan harmonika dengan gaya seperti era Iwan di tahun 80-an menjadi intro lagu ini. Selengkapnya mengenai lagu ini pernah kita ulas pada artikel Lekaslah Sembuh - Lagu Iwan Fals Untuk Donny Fattah.
 
  • Kangen irama country gaya Iwan Fals?. ‘Rekening Gendut’ jawabannya. Irama lagu dalam track ketigabelas ini mungkin bisa membuat sebagian dari kita loncat-loncat kegirangan, sebagian yang lainnya berbaris main sepur-sepuran keliling kampung atau gulung kuming.. hehehe.. Musiknya asik, liriknya asik, penuh kritikan kepada pemilik rekening yang nilainya tak wajar, mulai wakil rakyat, polisi, jaksa hingga presiden dibungkus kalimat yang kocak. Iwan Fals sudah kembali seperti dulu, lagu ini buktinya. Dan rupanya lagu ini bikin saya jadi inget karya-karya kocak Doel Sumbang.
 
  • Goyang badan masih dilanjutkan lagi dengan lagu berirama rock n roll asyik yang berkisah tentang percintaan sesama mahasiswa demonstran. Kalau dalam konser pasti sebagian penonton berjingkrak-jingkrak mendengar lagu ini. Lagu ‘Si Putri Dan Si Fulan’ pada track keempatbelas merupakan pembuktian Iwan Fals kalau dia masih bisa bikin karya menarik seperti masa lalu. Dan suasananya membuat saya teringat karya-karya blues alm. Harry Roesli.
 
  • Puas dengan irama rancak, kembali Iwan Fals menurunkan tensi dengan lagu santai berjudul ‘Bangsat’. Tiupan harmonika khas Iwan menghiasi lagu pada track kelimabelas ini. Lirik kritis tentang koruptor yang dinyanyikan semoga bisa bermanfaat.
 
  • Seperti kita ketahui, beberapa tahun terakhir ini Iwan Fals aktif dengan internet. Dia juga aktif dengan sosial media di dunia maya. Mungkin itu sebabnya pada track keenambelas muncul lagu ‘Dajal Net’ yang berkisah tentang kecanduan pada internet. Iwan menyanyikan lagu berirama riang ini dengan gaya vocal yang kocak, membuat album ini semakin berwarna.
 
  • Lalu track ketujuhbelas terasa mendadak kelam. Lagu ‘Pelaut’ yang mendayu dayu membuat saya drop tiba-tiba. Jadi selanjutnya saya akan loncati atau pindahkan urutan lagu ini agar tidak merusak suasana setelah sebelumnya disuguhi musik-musik berirama riang.
 
  • Dan sebagai penutup dihadirkan lagu ‘Tak Kenal Maka Tak Sayang’, melengkapi delapanbelas track. Lagu ini juga sudah pernah dinyanyikan dalam konser pada tahun 2012. Lagu pesanan khusus yang berirama country ini sudah pernah saya ulas dalam artikel Tak Kenal Maka Tak Sayang - Lagu Iwan Fals.

Daftar Lagu IWAN FALS
(ALBUM RAYA 2013)

Side A

1.      Raya
2.      Aku ada
3.      Negri kaya
4.      Katanya
5.      Kopi top
6.      Sampah
7.      Tangan kosong
8.      Cinta itu
9.      Adalah

Side B

1.      Api unggun
2.      Gadis tani
3.      lekaslah sembuh
4.      Rekening gendut
5.      Si putri dan si fulan
6.      Bangsat
7.      Dajal net.
8.      Pelaut
9.      Tak kenal maka tak sayang

Saya ucapkan terima kasih buat bang iwan kerena telah mengeluarkan album baru, tentu saja ini mengobati kerinduan kami sebagai penggemar bang iwan fals, dan semoga album ini sekses, meledak dipasaran nanti amin...amin...

Salam D.K.S.H...!!!

Rabu, 19 Juni 2013

Oi Menolak Kenaikan BBM

 "SURAT BUAT BAPAK PRESIDEN (semoga beliau baca)"

Assallamualaikum Wr. Wb.

Pak Presiden yang baik, bila harga BBM naik, dengan gagah dan baik hati konon Bapak akan memberi kami kompensasi Bapak akan membuat kami mengantre untuk mendapatkan uang bantuan agar kami tak merasa kesulitan. Tapi, pikiran kami sederhana saja.

Pak, benarkah Bapak suka melihat kami mengantri panjang mengular dari Sabang sampai Merauke?
Kami tidak suka itu, Pak. Kami tak suka terlihat miskin, apalagi menjadi miskin.
Kalau memang Bapak punya uang untuk dibagikan kepada kami, pakailah uang itu, kami rela meminjamkannya untuk menyelamatkan ‘perekonomian nasional’ yang konon sedang gawat itu.

Tak perlu naikkan BBM,pakailah uang kami itu: kami rela meminjamkannya untuk menyelamatkan bangsa!
Hidup kami sederhana, disambung lembaran-lembaran uang recehan.
Ilmu hitung kami kelas rendahan: berapa untuk makan sehari-hari, uang jajan anak sekolah, biaya transportasi, biaya listrik bulanan, dan kadang-kadang cicilan motor,dispenser atau DVD player. Tak perlu kalkulator. Bila sedang beruntung, kami bisa punya sisa uang untuk jalan-jalan di akhir pekan. Bila sedang sulit, kami tidak kemana-mana, Pak:
Kami mencari kebahagiaan gratisan di televisimeski kadang kadang justru dibuat pusing dengan berita-berita tentang beberapa anak buah Bapak yang korupsi.

Bila perlu, berdirilah di hadapan kami, katakan apa yang negara perlukan dari kami untuk menyelamatkan kegawatan bencana ekonomi negara ini?
Bila Bapak perlu uang, kami akan menjual ayam, sapi, mesin jahit, jam tangan, atau apa saja agar terkumpul sejumlah uang untuk melakukan pembangunan dan penyelamatan perekonomian bangsa.. Bila Bapak disandra mafia, pejabat-pejabat yang bangsat, atau pengusaha-pengusaha yang menghisap rakyat, tolong beritahu kami:
siapa saja mereka? Kami akan bersatu untuk membantumu melenyapkan mereka. Tentu saja, semoga Anda bukan salah satu bagian dari mereka!

Pak Presiden yang baik, Dengarkanlah kami, berdirilah untuk kami, berbicaralah atas nama kami, belalah kami:
maka kami akan selalu ada, berdiri, bahkan berlari mengorbankan apa saja untuk membelamu. Berhentilah berdiri dan berbicara atas nama sejumlah pihak membela kepentingan-kepentingan golongan. Berhentilah jadi bagian dari mereka yang ingin kami benci sampai mati. Jangan jadi penakut, Pak Presiden, jangan jadi pengecut!
Buanglah kalkulatormu, singkirkan tumpukan kertas di hadapanmu, lupakan bisikan-bisikan penjilat di sekelilingmu!
Lalu dengarkanlah suara kami, tataplah mata kami :

tidak pernah ada satupun pemimpin di atas dunia yang sanggup bertahan dalam kekuasaannya jika ia terus-menerus menulikan dirinya dari suara-suara rakyatnya!
Pak Presiden, Sekali lagi, tentang kenaikan harga minyak, barangkali kami memang tak pandai berhitung.
Tapi, sungguh, kami tak perlu menghitung apapun untuk untuk memutuskan mencintai atau membenci sesuatu;
termasuk mencintai atau membencimu!


Wassallamualaikum wr. Wb.

"JANGAN GADAIKAN KEPENTINGAN RAKYAT. DENGAN KEPENTINGAN POLITIK"

Sumber Artikel diatas: fananistyc.heck.in   
Salam D.K.S.H...!!!
Bersatulah...!!!

Minggu, 09 Juni 2013

Tour Iwan Fals & Band bersama TOP Coffee 2013

Jadwal Konser Iwan Fals & Band bersama TOP Coffee 2013 

08 Juni - SEMARANG
Di Stadion Diponegoro
Show mulai jam 19:30 waktu setempat, dibuka oleh kesenian tradisi.
HTM Rp 20.000 (mendapatkan kaos + TOP Coffee), tiket beli di lokasi

15 Juni - ACEH
Di Lapangan Blang Padang --- Izin masih proses

22 Juni - SUKABUMI
Di Lapangan Kodim 0607 --- Izin masih proses

29 Juni - JEMBER
Di Stadion Notohadinegoro

20 Juli - Palembang
Di Lapangan Palembang Trade Centre [PTC] --- Izin masih proses

24 Agustus - MAKASSAR
Di Lapangan Ekarena

31 Agustus - JOGJA
Di Stadion Kridosono

7 September - BANJARMASIN
Di Stadion Lumbung Mangkurat

12 Oktober - BALI
Di Stadion Ngurah Ra

Berita Terkait :
Jadwal Konser Iwan Fals 2013 
Iwan Fals Akan Menggelar Konser di 15 Kota

Sember: Tiga Rambu

*jika kawan-kawan oi ada info terbaru jadwal konser Iwan Fals 2013, silahkan infokan ke* http://jlofals.blogspot.com Atau Silakan Tinggalkan Komentar Temen-tmen oi

Sabtu, 08 Juni 2013

Iwan Fals dan Fans Tanam Bibit Pohon Di MAJT


image
SEMARANG, Suaramerdeka.com – Penyayi Legendaris Iwan Fals Bersama ratusan Fansnya yang tergabung dalam Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Orang Indonesia (Oi) Jum’at (7/6) sore melakukan penanaman pohon di komplek Masjid Agung jawa tengah (MAJT) Jalan Gajah Semarang.
Menurut Panitia Havid Sungkar (35) sebanyak 200 Bibit Pohon yang terdiri dari pohon Matoa, Jati dan lainya ditanam karena memang setiap konser Iwan fals ada penanaman pohon, "Di Semarang ini adalah Kota yang ke Enam karena yang minta mas Iwan" katanya.
Iwan Fals yang datang Pukul 16.30 WIB, langsung disambut oleh para penggemarnya. kemudian langsung menggelar Konferensi Pers. dia mengaku selalu berusaha mendisiplinkan diri ketika menjelang konser diusahakan menanam Pohon dahulu.
"Akhir bulan ini Kami Rencana louncing album baru Semua lagu terinspirasi dari pohon pohon dirumah saya" katanya.
Sementara itu Kepala bidang Planologi Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Ir Raharjo yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan Partisipasi Masyarakat  yang mendukung penghijauan di Jawa Tengah cukup bagus.
Dari data yang dirilis sejak tahun 2010, Program pemerintah yakni penanaman Satu Milyar Pohon. Sebanyak 120 Juta Pohon sudah ditanam setiap tahunnya.
Dikatakan, Ir.Raharjo  Jika Kegiatan penanaman Pohon dilakukan oleh Pemerintah saja tidak akan sebanyak itu, maka masyarakat juga harus berpartisipasi untuk mendukung Program Penanaman Pohon. Dia berharap Kegiatan yang Juga di lakukan oleh Publik Figur seperti Iwan Fals menjadi salah satu mesin penggerak untuk merangkul semua pihak
"Masyarakat yang hadir dalam kegiatan penanaman Bibit ini bisa menjadi humas atau public relation untuk mengajak masyarakat yang lain untuk berpartisipasi dalam menghijaukan lingkungan, mengingat saat ini masih banyak pohon yang harus ditanam dan harus melibatkan banyak masyarakat" katanya.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Entri Terfals

Like

 

Kalender

Total Pengunjung

follow Me

Followers

 

Footer

Oi Pagar Alam